Friday, June 18, 2010

Balezza ,''

Kisah hidupku mulai berputar entah mengarah ke semakin menepisnya imanku ataukah semakin tidak adanya iman dalam laju kehidupanku. Mungkinkah ini cobaan?ataukah ini hanya tindakan coba-coba saja, beranjak dari titik nol mengenal agama menuju ke titik awal lagi, hidupku mulai ter-ambang dan ter-ambing ketika pusaran nasib mulai menjilati semua titik-titik saraf bahagia yang memporak-porandakkan insting kemanusiaanku membuatku lupa akan satu hal penting yang tidak seharusnya seorang umat yang kecil nan hina ini patut menyombongkan diri diantara semua anugerah yang telah di kucurkan kepadaku.

Malam itu, awan memang berada dalam sisi tergelapnya,mengeluarkan auman-auman petir yang seakan saling mencercah pengendara kendaraan terutama yang beroda dua seperti diriku ini. Entah air kebenciaankah ataukah air kebahagiaan yang diberikan malam itu yang jelas bagiku air itu terasa seperti jilatan kobaran api di kulitku ini. Rasa sakit itu seperti menenggelamkan semua kebenciaanku pada semua RAS Manusia yang saat itu sangat kubenci untuk kupikirkan. Jalan tanpa arah mendaki semua kegelisahan akan kehidupanku ini membuatku terpikir satu hal “Mungkin teman-temanku bisa membantuku”, and then 1 message sent….. 54 Detik berselang, balasan dari orang yang namanya rahasia akhirnya diblz dengan jawaban “Dimana, Tungguka kesanama sekarang!!!”

Sekitar 45 menit menjelang keberangkatannya menuju sisi-Nya eh… maksudnya menuju tempat yang kami sepakati bersama sebelumnya. Dan disinilah sosok kurusku yang berisi lemak menunggu temanku, ruangan yang dipenuhi indicator karbohidrat. Hening dan pening menyatu menjadi sesosok ketakutan bagiku, tapi suaru cekang cempreng tiba-tiba mengejutkanku dalam lamunan tak berujung. “am….” , sambil terengah-engah, sambil menarik nafasnya lalu kami pun beranjak ke tujuan kami yang telah disepakati yaitu BALEZZA.

Jalan menuju Balezza terasa lebih lama dari biasanya, dengan kendaraan roda 2 milikku menuruni setiap jalan dengan hantaman hujan yang lebat membuatku merasakan kedinginan yang sangat-sangat. Tempat yang Exclusive dan letak yang strategis berhadapan dengan pantai kebanggaan Makassar, LOSARI, membuatnya menjadi sasaran yang tamak bagi penggila kehidupan malam, Balezza yang semula terpikir oleh benakku adalah café berlantai 4 yang terlihat sangat ramai malam itu diluar dugaan ternyata, pada saat kami disana disaat yang sangat ramai dan tanpa mempedulikan kedatangan kami, pelayan yang berjumlah 7 orang yang terlihat dari uniform yang digunakan dengat atasan blitz putih hijau, tidak pernah melirik sedikitpun tempat yang kami duduki yang baru saja ditinggalkan oleh 3 pria bule. Setelah teriak-teriak dengan histeris akhirnya seorang pelayan wanita mendekati kami sambil memberikan menunya kepada temanku, sambil tersenyum dan menunggu menu pilihan kami, sepintas lalu kupikir senyum itu lain dari yang lain, menurutku itu bukan sebuah senyum kewajiban dari pelayan kepada costumer tapi sebuah senyum perasaan yang tak bisa di utarakan dengan 2 puisi milik Khalil Gibran.

Setelah menunggu sepersekian menit kami-pun memesan makanan, sebelum sempat mengatakannya, sang pelayan kemudian menawarkan lantai II dan III untuk di tiduri … eh untuk karokean dan lantai IV adalah entertain. Waw kaget sih tapi lumayan menarik sisi magnet negative di diriku ditarik oleh sisi magnet positif dari lantai IV itu tanpa mencobanya berarti sebuah kekecewaan yang akan mendalam. Setelah perbincangan yang a lot dengan teanku yang satu itu akhirnya kita memilih desitinasi lantai IV untuk pelabuhan kehangatan kami sebagai seorang pria.

Kami-pun Naik keatas terus melihat pesanan yang sudah termasuk harga tiket masuk karena kebetulan saya tidak minum-minuman beralkohol dan kebetulan isi kantong ngirit-tipis, pesananku tertuju pada soft drink Coke yang berlabel 50 Ribu, pas masuk kedalam setelah di cap di tangan kanan saya suaru indah dari 3 orang vokalis, 2 cewek dan seorang pria berwajah indo langsung bergaung ditelingaku, band asal Jakarta ini terus mengajak pendengar di ruangan itu untuk terus bergoyang.

2 jam berada di dalam tak terasa dibuai oleh suara merdu mereka yang mereka bawakan dari lagu-lagu permintaan pendengarnya, patut diacungi jempol sih apalgi mereka terlihat kompak walau mereka tidak akan pernah tau request para pendengar. Setelah mereka DJ dan Model dari Surabaya menjadi penguat suasana malam itu, baju minim dan hentakkan DJ membuat keringat para model menjadi wangi nafsu bagi penikmat sepertiku malam itu. Semakin menarik malam itu hingga suasana lebih mencekam pada saat 3 banci mulai memamerkan keahliaannya untuk menyanyikan salah satu lagu destiny child yang entah judulnya apa gw lupa, mereka menari, menyanyi yang jelas-jelas bukan vocal mereka, lucu sih tapi lucunya mereka ga perpikir kalo yang lucu itu dari ketidaberesan mereka, wakakakakakak… dan mulai mualam itu gw berjanji buat sering-sering menghindari tempat ini.


Dan ketika semuanya harus berakhir malam ini terasa nikmat ketika ada sebongkah senyum dari sang vokalis buat gw sendiri, namanya ga perlu tau yang pasti wajahnya ada urat jepangnya lah sampe2 gw pikir dia orang jepang ternyata dia asli bandung, neng gelis bandung oeeee…. Buat yang sering nikmati kehidupan malam gw nyatain tempat ini sebagai terbaik ke-3 buat dikunjungi setelah mesjid dan rumahku tentunya….

No comments:

Post a Comment

jangan lupa titip komentnya buat komeng ...